Wakwaw, Lihat Bagaimana Orang Ini Merayakan Idul Fitri di Tokyo! Nomer 6 Akan Membuat Anda Terkejut!
Saya mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri bagi semua pembaca blog sekalian, semoga kalian baca ini yaa, amiin. Mohon maaf apabila ada kata yang salah di setiap post di blog ini.
Hari ini Idul Fitri! Sayangnya karena sedang ada di Jepang, suasana Idul Fitrinya kurang terasa. Jadi ya, rasanya mirip hari Minggu lainnya. Untungnya Idul Fitri kali ini jatuh di Hari Minggu jadi nggak perlu izin kerja macem-macem buat solat Ied. Namanya juga Jepang, nggak ada libur hari raya, beda banget sama Indo yang emang mayoritas muslim dan kalo Idul Fitri bisa libur sampe 2 minggu.
Aku bangun jam 11. Dan di mana-mana udah selesai solat Ied. Jadi ya, yaudah. Skip. Lagipula solat Ied bukannya sunnah? Yang penting kan berarti ga ketinggalan solat Subuh ehehe. Bangun jam 11, aku denger banyak orang di ruang tengah ngumpul. Ngobrol macem-macem. Tapi pake bahasa Arab Amiyah, pastilah mereka tetangga sebelah dari Mesir lagi kongkow-kongkow.
Aku bangun, bingung mau ngapain, jadi browsing di internet. Agak lama kemudian, aku berpikir, kenapa ga jalan-jalan aja. Daripada bengong. Kita manfaatkan waktu yang tersisa untuk maximize pleasure selama di Jepang.
Aku browsing beberapa destinasi di Tokyo yang enak buat dikunjungin, dan tentunya "FREE". Yang terakhir ini kata kunci penting karena sebagai mahasiswa kita harus terbiasa bersikap irit dengan resource terbatas yang kita miliki di kantong kita.
Browsing-anku berakhir pada beberapa link di bawah.
https://www.gotokyo.org/eventlist/en/list
https://tokyocheapo.com/
https://www.lonelyplanet.com/japan/tokyo/travel-tips-and-articles/21-free-things-to-do-in-tokyo/40625c8c-8a11-5710-a052-1479d277befc
Aku tertarik dengan list terakhir, aku pilih beberapa, trus aku berencana bakal ngunjungin tempat-tempat berikut, terurut sesuai urutan destinasinya.
1. Yoyogi Park
2. Imperial Palace (kediaman kaisar dan keluarganya)
3. Odaiba statue (patung Liberty di Tokyo)
4. Senso-ji temple (kuil Buddha tertua di Jepang)
5. Tokyo Skytree (pencakar langit tertinggi di Jepang, 643 m)
6. Don Quijote Shibuya (mau beli koper)
Aku berani muter Tokyo sendirian, walaupun nggak bisa sama sekali bahasa Jepang (benar-benar nggak ngerti kalo orang ngomong, apalagi spoken). Cuma ngandalin Inggris aja yang itupun pas-pasan. Tapi bisa selamat aman keliaran di Tokyo karena semua petunjuk yang berguna pasti ada terjemahan bahasa Inggrisnya jadi kamu ga perlu takut muter-muter di Tokyo walaupun ga bisa Jepang.
Untuk penunjuk arah, aku seluruhnya bergantung ama Google Maps. GPS ada. Semua tempat di Tokyo juga pasti udah ke-index di Google. Jadi perjalanan kamu pasti aman dan tenang. Cuma pastikan aja kamu punya SIM Card yang bisa dipake di Tokyo dan ada mobile datanya.
Oiya, aku beli 1-day pass Tokyo Metro buat perjalanan kali ini. Ini sangat worth karena dengan 600 yen kamu bisa pake semua Tokyo Metro Subway dari manapun dan berkali-kali. Sementara biasanya naik Subway dengan jarak tempuh normal butuh 240 yen. PP sudah 480 yen. Bayangkan dengan 600 yen 24-hour pass. Tentu sangat worth kalo emang bener mau jalan-jalan. Thanks to Wira yang ngasih tau cheat licik ini.
Kartu imba yang sangat menyelamatkan kantong hari ini. |
Karena kesiangan dan aku harus makan jadi harus masak dulu dan belanja keperluan di convi store, dll dll. aku baru pergi berangkat jam 3 sore. Ini sebenernya sangat salah karena waktu yang tersisa cuma dikit sampe sebelum jam 7 malem Maghrib.
Mari kita ulas satu persatu perjalanan hari ini.
1. Yoyogi Park
Ini nggak terlalu deket sama kos-kosan tapi aku belum pernah kesana. Sebenernya cuma naik satu stop kereta aja. Yoyogi Park ternyata masih satu area dengan Meiji shrine karena di peta Meiji shrine ya sebelahan ama Yoyogi Park. Sebenernya aku bingung yang mana Yoyogi Park pas keluar dari Yoyogi-Hachiman station. Sejauh aku jalan, nggak nemu pintu masuk Yoyogi Park karena yang kutemukan cuma pohon besar yang dipagerin.
Lintasan kereta dari Yoyogi Uehara - Yoyogi Hachiman |
Relnya bagus ya :( Dari kecil suka main deket rel kereta. Aku selalu suka hal yang berbau-bau lintasan (tamiya, kereta, monorail). |
Orang main frisbee di Yoyogi Park |
Clean park |
Udara sejuk. Suhu dingin. Sore-sore. Cocok buat jalan-jalan cari angin segar. |
Casual walk, sambil denger lagu. Rileks parah rasanya. |
Taman anak-anak. Ada perosotan. |
2. Imperial Palace
Imperial Palace terletak di daerah Chiyoda. Ini sangat bersejarah karena bangunan ini sudah sangat sangat lama dibangun sejak tahun 1500-an di jaman Tokyo masih bernama Edo. Imperial Palace ini berisi kediaman kaisar, yang dikelilingi banyak bangunan-bangunan lain berfungsi sebagai barak tentara sebagai penjaga Imperial Palace. Daerah Imperial Palace ini dikelilingi sungai/air. Benar-benar Imperial Palace ini kayak pulau sendiri di tengah Tokyo. Jadi tiap mau masuk dan mau keluar, kita harus ngelewatin sungai pake jembatan yang ada. Kenapa Imperial Palace harus dikelilingi sungai? Jawabannya mungkin bisa jadi menarik. Untuk some kind of security ya mungkin?
Ngomong-ngomong, sebagai pengunjung, kita cuma bisa masuk di East Garden aja. Masuk ke Imperial Palace nggak dipungut biaya! Tinggal masuk aja. Buat kalian yang mau kesini sore-sore, perhatikan bahwa jam tutup Imperial Palace adalah jam 5 sore. Jadi kalo kalian baru masuk jam 4, jangan harap bisa muter di semua bagian Imperial Palace karena luas banget kalo jalan kaki.
Ada yang lucu. Konon katanya dulu ada orang yang iseng nerbangin drone di Imperial Palace. Kemudian berimbas ke hukum penggunaan drone di Jepang yang kemudian dibatasi. Tapi emang benar, ketika aku masuk ke Imperial Palace, ada pengecekan barang bawaan. Dan salah satu barang yang benar-benar dilarang secara eksplisit adalah: drone.
Imperial Palace tampak dari luar. Itu sungai yang kumaksud. Dan kita harus lewat jembatan yang di situ. |
In front of Imperial Palace. Before entrance. |
Cuma bisa masuk di east garden |
Barak samurai |
Barak samurai yang lain. Gaya rumah Jepang sekali ya. |
3. Odaiba Statue of Liberty
Odaiba terletak di pinggiran pantai Tokyo sebelah timur. Sayangnya untuk pergi ke arah sana nggak ada Tokyo Metro Subway jadi nggak masuk ke paket 600 yen yang bisa kulewati seenak jidat. Untuk ke sana, ada beberapa alternatif: naik bus, naik Monorail (bukan JR Pass/TOEI/Tokyo Metro), atau naik Rinkai Line.
Setelah baca review orang di Google Maps, mereka suruh perhatikan jam waktu balik Monorail terutama kalo ke Odaiba sore-sore. Karena last train Monorail cukup beda dari yang lain.
Karena tempat ini aku cukup yakin sangat eksotis, dan waktu sudah sore mau malam, aku sengaja pending destinasi ini buat nanti-nanti. Semoga bisa kesana minggu depan!
4. Senso-ji Temple, Asakusa
Senso-ji Temple adalah kuil Buddha di daerah Asakusa. Ada legenda, tentang samurai yang tinggal di kawasan Edo. Mereka nomaden tinggal di beberapa tempat, dan konon sempat tinggal di kuil Asakusa untuk semedi. Tentang Senso-ji temple di Asakusa, kamu bisa baca di sini.
Di depan Senso-ji temple ada jalan full isinya oleh-oleh, pernak-pernik Jejepangan. Banyak pengunjung. Rame. Di Asakusa kebanyakan Chinese-speaking people, entah China, Taiwan, atau Hong Kong.
Di Senso-ji temple bisa ditemukan mbak-mbak ber-yukata yang kawaii, manis, anggun, adorable yang bisa diajak foto bareng.
Senso-ji tampak luar dari jalan raya |
Pintu masuk kuil |
Selfie dulu |
Satu jalan lurus, persis penuh orang jual aksesoris dan merchandise. |
Pernak-pernik di Asakusa |
Will buy these headbands. For my ICPC team, Ainge WF. |
Kakek-kakek pembuat ramen |
Si mbak cakep penjaga toko |
Depan lurus, baru nanti ketemu kuilnya |
Dekat dengan kuil |
Bangunan utama kuil |
5. Tokyo Skytree
Jarak dari Asakusa ke Skytree sesungguhnya nggak terlalu jauh. Kamu bisa jalan kaki aja 20 menit. Lagipula sambil jalan bisa ngelihat bangunan Skytree dari kejauhan yang tentunya eksotis.
Foto di sungai yang memisahkan Asakusa dan Skytree, di perjalanan jalan kaki menuju Skytree |
Gedung tinggi-tinggi, buat apa? Skytree berguna jadi menara broadcast, restoran, dan tempat buat observasi.
Skytree bertabur awan |
Cuaca agak mendung |
List harga tiket masuk |
6. Don Quijote Shibuya
Tujuan terakhir adalah Shibuya. Mau ke Don Quijote, mirip Carrefour toko serba ada. Mau cari koper di sana karena koperku yang lama rodanya patah. Sayang sekali, yang dicari ternyata tutup.
Don Quijote Shibuya tutup |
Sekian perjalanan hari ini. Selamat tidur! Besok kerja.
0 comment:
Post a Comment