Mental Kaya #1: Menghargai Waktu
Mental
kaya pertama adalah menghargai waktu. Semua orang kaya sangat menghargai waktu.
Mereka menganggap waktu itu begitu penting. Waktu bagi mereka adalah modal yang
gratis, bisa dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin, namun akan terlewat begitu
saja bila dibiarkan. Orang bermental kaya menggunakan waktu mereka dengan
produktif sedangkan orang bermental miskin menghabiskan waktu mereka dengan
konsumtif. Orang bermental kaya menghasilkan sesuatu dengan waktu yang mereka
miliki, orang bermental miskin tidak berbuat apa-apa.
Sehubung
dengan sangat bermanfaatnya waktu maka banyak bermunculan kalimat-kalimat
mutiara tentang waktu. Ali bin Abi Thalib bilang
“al-Waqtu kasy syaifi.” Orang barat
punya “Time is money.” Rasulullah SAW
pun bersabda dalam hadisnya bahwasanya bila hari ini lebih buruk atau minimal
sama dengan hari kemarin maka kita termasuk orang yang celaka dan merugi.
Ketika
Steve Jobs -mantan CEO Apple- diberi pilihan transportasi pesawat dari Los
Angeles menuju New York seharga
US$500 dengan
waktu tempuh 5 jam, sedangkan rekannya merekomendasikan bus dengan tujuan yang
sama seharga US$100 dengan
waktu tempuh 5 hari, Jobs lebih memilih pesawat. Orang bermental kaya seperti
Jobs sangat tidak mau kehilangan waktu produktifnya hanya untuk menunggu
tibanya bus ke tujuan. Mereka tidak kehilangan uang mereka karena lebih memilih
pesawat daripada bus. Yang mereka lakukan adalah membeli waktu dengan uang,
alias menukarkan sejumlah besar uang mereka dengan waktu yang lebih produktif. Orang
bermental kaya menggunakan waktu mereka dengan cara yang lebih produktif
daripada orang bermental miskin.
Bukti
berharganya waktu bisa juga kita tengok sejenak ke negara Matahari Terbit.
Akhir-akhir ini bangsa mereka berhasil mengembangkan teknologi transportasi
kereta api Shinkasen dengan
kecepatan melebihi 300 km/jam! Mereka mengembangkan teknologi ini dengan
menciptakan sistem rel menggunakan magnet yang tidak harus bersentuhan ketika
kereta meluncur sehingga gaya gesek antara roda kereta api dan rel pun nyaris
nol. Faktanya juga, jadwal keberangkatan dan tiba kereta api ini tidak pernah
meleset lebih dari 5 detik. Subhanallah. Begitu menghargainya bangsa
Jepang dengan waktu sehingga mereka rela dengan susah payah mengembangkan
teknologi mutakhir mereka hanya untuk
selisih waktu beberapa detik. Orang Jepang sadar, waktu begitu berharga di mata
mereka sehingga mereka meng-upgrade jenis transportasi yang satu ini.
Merekalah
contoh orang-orang bermental kaya. Mereka tidak mau kehilangan detik-detik
produktivitas mereka hanya karena sesuatu hal yang kurang berguna, seperti
bengong di perjalanan. Mereka punya banyak tugas dan pekerjaan yang harus
diselesaikan tepat waktu sehingga untuk urusan transportasi sehingga mereka
tidak mau membuang waktu emas mereka. Marilah kita mulai menghargai waktu
produktif kita!
0 comment:
Post a Comment