Dalam Menghafal Qur'an, Lebih Penting Kuantitas atau Kualitas?
Nominasi Naskah Buletin ZAID BIN TSABIT Solo
Di antara mu’jizat yang diberikan oleh Allah SWT pada Nabi Muhammad SAW salah satunya adalah al-Qur’an. Al-qur’an merupakankalamulah aatau perkataan Allah SWT yang tidak ada keraguan di dalamnya. Seperti firman Allah SAW :
“Kitab (al-Qur’an) itu tidak ada keraguan di dalamnya.”
Allah SWT juga memerintahkan kita, untuk menjaga keasliannya dengan cara menghafalnya. Dalam menghafal al-Qur’an ada yang bilang susah, juga ada yang mudah, akan tetapi dalam pembahasan ini bukan membahas bagaimana cara menghafal dengan mudah, melainkan lenbih penting menghafal dengan kuantitas yang banyak, tapi kualitas rendah atau dengan kuantitas sedikit tapi kualitas yang memuaskan.
Banyak sekali orang-orang sekarang yang menginginkan menghafal al-Qur’an dengan cepat, tetapi mereka tidak memikirkan bagaimana cara meningkatkan atau menjaga kualitas hafalan al-Qur’an.
Sudah jelas sekali, bahwa kualitas hafalan lebih penting daripada kuantitas hafalan. Kenapa bisa begitu?
Al-Qur’an sudah pasti keasliannya dan tidak ada yang diragukan lagi, maka dari itu diperlukan ualitas hafalan yang bagus, sehingga ketika diminta untuk mengoreksi bacaan orang lain, bisa menjalaninya.
Al-Qur’an sudah pasti keasliannya dan tidak ada yang diragukan lagi, maka dari itu diperlukan ualitas hafalan yang bagus, sehingga ketika diminta untuk mengoreksi bacaan orang lain, bisa menjalaninya.
Bagi pemula atau yang baru menghafal al-Qur’an, jika dia mementingkan kuantitas, tanpa memikirkan bagaimana nasib yang telah dihafal, maka dia akan kesulitan dalam murojaah atau mengulang bahkan bisa jadi mengulang kembali hafalan yang pernah dihafal.
Sungguh mengerikan bukan? Maka dari itu berikut ini adalah cara bagaimana menjaga dan menambah hafalan yang berkualitas.
1. 1. Berdoa kepada Allah SWT dengan ikhlas dan sungguh-sungguh supaya diberi pertolongan dalam menghafal ayat-ayat-Nya.
2. 2. Hendaknya niat kita ingin mengamalkan apa yang kita hafal.
3. 3. Menyisihkan waktu untuk muraja’ah.
4. 4. Hendaknya memiliki guru setoran dan muroja’ah pribadi.
5. 5. Sebisa mungkin menggunakan satu cetakan mushaf.
6. 6. Mengulang-ulang apa yang sudah dihafal sebanyak mungkin.
7. 7. Membaca apa yang sudah dihafal dalam shalat kita.
8. 8. Menjauhi kemaksiatan.
9. 9. Sedikit-sedikit dalam menghafal tetapi rutin.
10. 10. Paling tidak membaca tafsir dan memahaminya.
Cara-cara itulah yang insya Allah akan membuat hafalan semakin berkualitas.
Simpulannya adalah kualitas lebih penting dari kuantitas, akan tetapi lebih baik lagi jika kuantitas dan kualitas seimbang.
Back to Home
0 comment:
Post a Comment