Facebook Hambat Perkembangan Verbal
Akhir-akhir ini masyarakat kita dilanda demam facebook. Lihat saja, di sini di sana kesini kemari, laptop dan komputer mereka dijejali oleh situs ini. Sebenarnya apa sih facebook itu sehingga popularitasnya begitu meningkat di kalangan masyarakat? Facebook adalah layanan yang membantu anda terhubung dengan orang-orang lain di sekitar anda. Bener nggak sih?
Facebook syndrome atau kecanduan facebook sudah menjangkiti sebagian besar masyarakat Indonesia negara kita tercinta termasuk saya. Jujur saya mendapat pusing di sekitar kepala sekitar beberapa menitan setelah berhadapan dengan komputer yang menampilkan display facebook. Kalau tidak begitu, bila saya melihat teman saya yang mengajak bicara saya setelah saya ber-facebook ria, rasanya seperti piye-piye... ngono lo. Mau menjawab yo belum karuan disebut sempurna. Apalagi, makna yang sebenarnya ingin disampaian malah sama sekali tidak ter-throw in. Padahal ini komunikasi langsung. Mata ke mata. Bahkan, jika main facebook-nya sudah terlalu over, mendengar suara teman saya saja harus diiulang dua kali. Benar, minta diulang. Ente pernah nggak? Kalau sudah level yang seperti ini, foul jadinya. Harus di-freekick. Tapi jangan di-kickoff.
Otak kita secara garis besar terbagi menjadi tiga bagian, otak besar (serebrum), otak kecil (serebrum), dan otak tengah (mesensefalon). Ketika kita sedang membaca, memperhatikan, dan menelaah, yang bekerja itu otak besar, lebih khususnya lobus parietalis yang sekaligus berfungsi sebagai pusat motoris gerak sadar. Di depan lobus parietalis itu ada yang namanya lobus temporalis yang berfungsi untuk pendengaran. Nah, di sinilah, bila lobus parietalis terlalu sering digunakan atau konsentrasi berpihak pada lobus parietalis, maka kerja lobus temporalis akan kacau. Padahal lobus temporalis berfungsi pada pendengaran. Itulah mengapa jika kita terlalu lama ber-facebook maka pendengaran akan sedikit terganggu, begitu juga dengan berbicara, yang letak koordinasinya juga tidak jauh dari lobus parietalis. Gangguan ini tidak hanya terjadi ketika bermain facebook tetapi kegiatan yang intinya membaca juga dapat menyebabkan kejadian seperti ini. Wallahu a'lam.
Referensi : Seribu Pena Biologi 3 SMP
0 comment:
Post a Comment